Ramalan Steve Jobs Soal "Truk" Jadi Kenyataan



Pada 2008 lalu, pendiri Apple, Steve Jobs, pernah berkomentar soal tren dunia komputer di masa depan. Ketika itu, dia mengibaratkan komputer tradisional alias PC sebagai "truk" dangadget mobile modern sebagai "mobil".


"Ketika kita tinggal di negara agraris, semua kendaraan terdiri dari jenis truk karena memang itulah yang diperlukan di pertanian," ucap Jobs sebagaimana dikutip oleh AllThingsD saat itu.

Tetapi, Jobs melanjutkan bahwa seiring dengan transisi "negara" menjadi lebih bersifat urban dengan tumbuhnya lingkungan perkotaan, jenis kendaraan lain, yaitu "mobil", akan semakin menggantikan "truk". Pada akhirnya, mobil kemudian menjadi moda transportasi yang paling dominan.

Analogi Jobs ini tak lepas dari tren di Negeri Paman Sam sana, di mana popularitas truk pikap semakin menurun dengan meningkatnya urbanisasi. Fitur-fitur yang sebelumnya kurang dipandang di kendaraan jenis truk, seperti "power steering" (anggaplah sebagai perumpamaan efisiensi daya) dan daya tahan baterai pun tiba-tiba menjadi sangat penting.

Lima tahun kemudian, maksud pernyataan Jobs tersebut mulai jelas. Minggu lalu, firma riset IDC memublikasikan proyeksinya bahwa pengapalan tablet pada kuartal keempat 2013 akan melebihi angka shipment gabungan PC desktop dan notebook. Pada 2015, angka pengapalan tahunan komputer tablet diprediksi bakal melewati PC pula.

Jenis kendaraan lain, yaitu "sepeda motor" (smartphone) pun, banyak diminati dan populasinya meledak. IDC memperkirakan bahwa pada 2015 nanti angka pengapalan perangkat ini bakal mencapai 1,4 miliar unit di seluruh dunia.

Lalu, apa yang akan terjadi pada "truk"? "Mereka akan tetap ada dan tetap bernilai tinggi, tetapi hanya dipakai oleh segelintir orang," imbuh Jobs, kembali ketika dia melontarkan kata-kata itu dulu.







Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment