Virus vs Bacteria (Image from cdn-www.cracked.com) |
Si bakteri tentu tidak mau terus-menerus diintimidasi dan dijajah virus, mereka punya sistem pertahanan sendiri untuk menaklukkan virus. Kuncinya adalah mutasi genetik. Yap! Mutasi pada kromosom bakteri yang terjadi secara random dan besar-besaran menyebabkan mutasi tidak hanya pada kromosom asli bakteri tetapi juga pada materi genetik virus yang sudah terintegrasi. Mutasi genetik ini menyebabkan virus kehilangan taringnya sehingga ia tidak dapat bereplikasi dan membunuh bakteri. Lumpuhlah sudah si virus.
Bahkan, dengan adanya mateti genetik virus yang sudah ‘dilumpuhkan’ tersebut menyebabkan bakteri dapat berkembang lebih cepat dibandingkan bakteri lain yang tidak diserang virus. Berkat adanya gen sisipan dari virus, lama kelamaan setelah melalui proses jutaan tahun lamanya gen sisipan virus berubah menjadi gen normal layaknya gen lain yang asli kepunyaan bakteri. Akibatnya muncullah protein-protein dan enzim-enzim baru, serta hal-hal baru lainnya yang bakteri pelajari dari proses tersebut.
Apa yang Professor Wood temukan adalah bahwa adanya gen-gen virus yang sudah terjebak jutaan tahun lamanya dalam kromosom, membuat sel bakteri tersebut bisa memiliki sistem imun sendiri sehingga tahan terhadap jenis antibiotik tertentu atau zat-zat kimia oksidator sel seperti hidrogen peroksida. Sungguh suatu cara yang sangat brilian untuk makhluk sekecil bakteri sehingga mereka bisa memiliki sistem imun sendiri.
sumber :
www.sciencedaily.com
0 komentar :
Post a Comment