Ternyata Kurang Tidur Bisa Picu Nafsu Makan

Jika seseorang mengalami kekurangan waktu tidur pada malam hari, ia akan cenderung mengalami perubahan aktivitas otak. Dari situ akan muncul keinginan yang meningkat untuk mengkonsumsi makanan berkalori tinggi.





Matthew Walker, seorang peneliti dari University of California di Berkeley, bersama para rekannya melakukan studi pertama aktivitas otak soal relasi itu. Studi tersebut terkait dengan hasrat makan di antara orang-orang yang mengalami kurang tidur.



Para peneliti menggunakan fMRI untuk mempelajari pola sistem otak dari 23 responden. Riset dilakukan dengan dua fase. Pertama dilakukan ketika responden telah mendapat tidur malam yang cukup dan kedua dilakukan ketika responden melalui malam tanpa tidur.



Ternyata diketahui bahwa kekurangan waktu tidur dapat mengurangi aktivitas pada tiga area otak, antara lain yaitu mengganggu proses mencium aroma dan mengenali rasa, yang kemudian membuat seseorang merasa termotivasi untuk makan.





Dari hasil tingkat keinginan para responden terhadap makanan berkalori tinggi, para peneliti menyimpulkan bahwa para responden menginginkan makanan berkalori tinggi tersebut ketika mereka tidak atau kekurangan tidur, dibandingkan dengan ketika mereka tidur yang teratur.



Menurut Laurent Brondel, seorang peneliti dari University of Burgundy, Dijon, Perancis, penelitian ini masuk akal secara evolusi. Menurutnya, musim panas yang panjang dapat menghalangi hewan-hewan untuk tidur. Mereka lantas menggunakan waktu mereka terjaga untuk makan lebih banyak. Hal ini akan membantu mereka melewati hari-hari pada musim dingin.





Stephanie Greer, seorang anggota tim yang juga dari University of California, Berkeley, mengatakan, "Tubuh tidak membutuhkan lebih banyak energi jika seseorang lebih lama terjaga, tapi makanan berkalori tinggi akan menjadi lebih diinginkan setelah kurang tidur. Perubahan dalam keinginan makan didorong oleh kekurangan waktu tidur. Otak mungkin awalnya telah beradaptasi, tetapi sekarang mereka mal-adaptif dan tidak lagi bermanfaat bagi kesehatan kita."



Brondel setuju dengan kesimpulan Greer. "Kurang tidur berpengaruh terhadap mekanisme yang tidak diketahui, memodifikasi sensasi hedonis dan mengubah perilaku pencernaan," katanya.





Sumber :

tempo.co
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment