Pembangkit Listrik Tenaga Lalat (with Video)





Delapan ekor lalat mampu memasok energi untuk 12 hari

James Auger mahasiswa design dan Chris Melhuish, peneliti dari Birstol
Robotics Laboratory, Inggris berhasil menciptakan jam dinding, lampu,
dan robot yang berbeda dengan robot pada umumnya.



Tidak
menggunakan listrik, baterai, atau pembangkit listrik tenaga surya,
perangkat-perangkat tersebut mendapatkan energi dari serangga, khususnya
lalat.















width="310" height="275" name="vivaplayer-small" align="middle" allowScriptAccess="always"
allowFullScreen="false" type="application/x-shockwave-flash" pluginspage="http://www.macromedia.com/go/getflashplayer" />
Auger menyebutkan, ia mendapatkan ide tersebut saat
mengamati bagaimana tumbuhan mampu mendapatkan energi dan bertahan hidup
dengan mengonsumsi serangga yang hinggap. Berikut video:













Menggunakan
teknologi yang disebut dengan microbial fuel cell, peneliti
memanfaatkan bakteri dan makanan (bangkai serangga yang ditangkap).



Setelah
bakteri mengonsumsi makanannya, peneliti mengambil elektron yang ada di
dalam bakteri tersebut dan dijadikan listrik. Listrik inilah yang
menjadi sumber energi bagi robot, jam, ataupun lampu yang bersangkutan.



Sebagai gambaran, 8 bangkai lalat bisa memasok listrik untuk beroperasi selama 12 hari.
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

1 komentar :

  1. Mantap tuh Mesinnya ^_^ indonesia juga harus bisa !!!!

    mampir balik gan http://bontangkreatif.blogspot.com/

    ReplyDelete