Kumpulan Ikan Cupang Terindah Di Indonesia






















































































Cara memelihara ikan cupang




TIPS memelihara cupang hias

Januari 26, 2009 in budidaya, perikanan tawar

Berminat memelihara cupang hias? Untuk mendapatkan jenis yang baik, ada beberapa saran untuk itu.

Peliharalah
yang masih bakalan (muda). Asalkan tidak cacat, berkelamin jantan,
sehat dan lincah. Perhatikan pula warna tubuhnya yang harus cemerlang,
warnanya harmonis, merata, baik di tubuh dan siripnya, serta
bermental baja.


Menurut
pengalaman para pakar, untuk memperoleh bakalan cupang hias yang baik
memang tidak sesulit mendapatkan bakalan cupang aduan. Sebab cupang
hias lebih mudah dilihat kelebihan fisiknya ketimbang jenis aduan yang
kudu dinilai juga gaya bertarungnya, pukulan andalannya dan perilaku
lain yang kadang susah ditebak jika tak melihat sendiri. Sementara
cupang aduan belum dijamin kualitasnya hanya dengan melihat sosoknya.


Usia cupang
bakalan yang ideal untuk dipelihara berkisar 1,5—5 bulan. Di umur itu,
harganya lebih murah ketimbang kalau membeli yang dewasa. Lagi pula
menyaksikan ia berkembang dan bertumbuh besar, punya keasyikan
tersendiri. Saat ini cupang untuk kontes usianya 3—5 bulan dengan
kategori yunior.


Untuk membekali
cupang agar memenangkan kontes di kemudian hari, perlu mengikuti
latihan. Training itu dilakukan saat ikan berusia ideal yakni 1,5—2
bulan dengan sarana yang ideal bagi perkembangannya. Ibarat melatih
calon atlet, sebaiknya sejak dini juga diperkenalkan ”teknik
bertanding”.



Langkah-langkahnya sebagai berikut. Bila kita memperoleh dengan cara
membeli, cupang dimasukkan ke dalam akuarium soliter dan diberi penyekat
antar- akuarium lainnya. Air yang dipakai harus diganti tiap tiga
hari sekali. Agar tetap nafsu makannya terjaga, airnya ditambahkan
ammonia chloraminei dengan dosis 2 ml tiap 2,5 liter air.


Di pagi hari
bukalah sekat setinggi setengah ketinggian air selama sepuluh menit.
Ini bertujuan agar cupang saling berhadapan dan terbiasa mengembangkan
sirip-siripnya di dalam air.


Sesudah sepuluh
menit, sekat kembali ditutup seluruhnya. Barulah diberi pakan sampai
kenyang, tetapi usahakan agar tak ada sisa makanan untuk menjaga
kebersihan air.


Jika siang
hari, sekat kembali dibuka. Biarkan sepuluh menit saling berhadapan.
Setelah selesai, sekat ditutup kembali dan pakan diberikan. Sore hari,
masukkan ke dalam akuarium cupang betina yang belum siap kimpoi.
Biarkan selama 15—20 menit. Jika betina lebih galak, segera pisahkan.
Bila telah selesai, pakan baru diberikan.


Pelatihan lain
yang tak kalah penting adalah penjemuran. Namun frekuensinya tidak
tiap hari, cukup dua kali seminggu dan lamanya sekitar 15—20 menit,
sambil dihadapkan dengan cupang dari kategori lain. Sesudah itu jangan
lupa untuk mengganti air dengan penyifonan (disedot), sisakan
sepertiganya. Lalu isi dengan air yang sudah diinapkan.


Pelatihan yang
ajeg membuat cupang hias lebih siap disertakan dalam kontes
”kecantikan cupang”. Tetapi untuk menjaga keutuhan sirip dan
kesehatannya, sebelum dikonteskan, cupang dimasukkan dalam ”pelatnas”,
alias dipersiapkan secara khusus. Waktu yang ideal adalah seminggu
sebelum kontes. Bukan main !


Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment