Selama ini nama HIV (Human immunodeficiency virus) selalu menjadi momok yang sangat menakutkan, karena belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit ini.
Setidaknya, baru-baru ini, para ilmuwan menemukan sebuah pil yang
diklaim bisa mengurangi risiko terkena penyakit HIV secara dramatis.
Menurut New York Times, pencegahan HIV dengan menggunakan pil bernama
Truvada, berhasil mengurangi infeksi HIV secara dramatis dalam sebuah
riset terhadap 2.500 laki-laki.
Melalui sebuah penelitian yang dipublikasikan oleh New England
Journal of Medicine, dari ratusan laki-laki gay yang secara acak
diberikan obat ini, ternyata hanya 44 persen di antaranya yang
terinfeksi penyakit HIV.
Namun, menurut Dr Anthony Fauci, Kepala Divisi National Institute of Health,
yang melakukan survei tersebut, pil tersebut 90 persen lebih efektif
bagi para pria gay yang benar-benar meminum pilnya secara jujur setiap
hari. "Angka itu sangat tinggi," kata Dr Fauci, yang dalam riset ini
bekerja sama dengan Bill and Melinda Gates Foundation.
Pil bernama Truvada itu dijual begitu mahal di Amerika Serikat, yakni
sekitar US$12.000 (Rp 107 juta) hingga US$14.000 (Rp125 juta). Tapi
versi generik dari Truvada sudah tersedia di negara-negara dunia ketiga,
dan dijual hanya seharga 40 sen (sekitar Rp1.500) untuk setiap pil.
Sayangnya, walaupun perusahaan kesehatan dan asuransi akan membayar
klaim obat untuk HIV bagi orang-orang yang telah terinfeksi penyakit
ini, namun hingga kini belum ada kebijakan untuk menutup klaim obat
pencegah HIV, bagi orang-orang yang belum terinfeksi.
Selain itu kelemahan dari pil ini adalah efek samping yang
ditimbulkannya. Pil ini ternyata dapat menyebabkan pusing-pusing dan
rasa mual yang signifikan. Selain itu, para peneliti mengkhawatirkan
penyebaran penggunaan Truvada untuk tujuan preventif malah justru memicu
tipe HIV lain yang lebih kebal.
Sebab, bila seseorang terinfeksi dan ia terus meminum Truvada, maka
virus yang diidapnya bisa justru tumbuh menjadi virus yang kebal
terhadap Truvada dan virus itu bisa menyebar ke orang lain.
0 komentar :
Post a Comment