Aksi
demonstrasi dan revolusi menentang pemerintahan yang terjadi di Timur
Tengah ternyata tidak hanya terjadi di Tunisia maupun Mesir. Ternyata
aksi menuntut adanya revolusi ini juga telah menjalar di beberapa negara
lain yang berada di Timur Tengah dan juga merambah ke Afrika Utara
Untuk lebih jelasnya, berikut merupakan negara-negara yang tengah
mengalami aksi menuntut adanya perubahan dalam pemerintahan.
1. Aljazair
Pemerintah Aljazair menyatakan segera mencabut Undang-undang Darurat
yang telah diberlakukan selama 20 tahun. Kebijakan itu diambil setelah
terjadi aksi demonstrasi yang menginginkan perubahan kekuasaan. Dalam
aksi tersebut terjadi bentrokan antara pendemo dengan aparat keamanan.
2. Bahrain
Aksi protes di negara Teluk Persia, Bahrain menewaskan seorang pendemo
dan tiga orang polisi kritis. Demonstrasi itu menuntut reformasi
politik, partisipasi hak politik, penghormatan pada hak asasi, dan
penghentian diskriminasi sistematis pada Shia. Aksi itu awalnya
berlangsung damai hingga aparat kemudian berusaha membubarkan dengan
menggunakan peluru karet dan menyeprotkan gas air mata.
3. Mesir
Demonstrasi di negeri piramid berlangsung 18 hari, berhasil
menggulingkan 30 tahun penguasanya Hosni Mubarak turun dari kursi
kepresidenan pada Jumat pekan lalu. Namun, aksi demonstrasi berlanjut
pada Senin kemarin. Giliran aparat kepolisian yang melakukan aksi
protes, mereka menuntut kenaikan gaji, pengurangan jam kerja, dan
penghargaan lebih. Mereka juga mengaku diperintah menembah pendemo
penentang pemerintah dan diancam penjara jika menolak.
4. Iran
Puluhan ribu pendemo melakukan long mars di Jalan Revolusi di ibukota
Iran, Teheran Senin kemarin. Mereka memprotes presiden Iran Mahmoud
Ahmadinejad. Aksi itu awalnya berlangsung damai ketika mereka bergerak
menuju Azadi Square. tetapi bentrokan dengan aparat polisi yang ingin
menghalangi mereka tak terhindarkan.
5. Irak
Ribuan orang menggelar demonstrasi di berbagai kota bulan ini. Mereka
memprotes kemiskinan yang merajalela, 45 persen angka pengangguran, dan
terbatasnya stok makanan, listrik dan air. Setelah aksi protes itu,
Perdana Menteri Nuri al-Maliki mengumumkan ia akan memotong setengah
gajinya ditengah-tengah situasi buruknya pelayanan publik dan minimnya
penyediaan air. Al-Maliki juga menyatakan tidak akan melanjutkan masa
jabatan untuk periode ketiga setelah masa jabatannya berakhir pada 2014.
6. Yordania
Raja Abdullah II melantik pemerintahan yang baru setelah terjadi protes
anti pemerintah. Pemerintahan yang baru diberi mandat melakukan
reformasi politik. Situasi ekonomi di Yordania terpukul oleh penurunan
ekonomi global dan meningkatnya harga komoditas, dan angka pengangguran
angkatan produktif tinggi, seperti yang terjadi di Mesir.
7. Libya
Seruan untuk melakukan aksi demonstrasi damai yang di selenggarakan pada
hari Senin kemarin diumumkan melalui media sosial facebook. Aksi protes
ini berada dalam bayangan pemimpin Moammar Gadhafi yang telah
memerintah negara itu selama hampir 40 tahun. Namun, tidak diketahui
apakah aksi protes itu berhasil dilakukan.
8. Pemerintahan Palestina
Kabinet Perdana Menteri Salam Fayyad menyerahkan pengunduran diri kepada
pemerintah Palestina Presiden Mahmoud Abbas pada Senin kemarin, sehari
setelah pengumuman pemilu pada September. Pemerintah Palestina tidak
melihat ada kesamaan demonstrasi seperti yang terjadi di beberapa negara
Arab, tetapi pemerintah dikritik sejak Aljazeera menerbitkan dokumen
rahasia negoisasi dengan Israel.
9. Syria
Pemerintah Syria membatalkan rencana penarikan subsidi yang membuat
biaya hidup tetap rendah. Presiden Bashar al-Assad juga memberikan
wawancara kepada media asing, sesuatu yang jarang ia lakukan. Dalam
wawancara dengan The Wall Street Journal, ia mengatakan akan melakukan
reformasi dengan mengadakan pemilu lokal, menyertakan peraturan media
yang baru, dan memberikan kewenangan lebih pada organisasi swasta.
Rencana aksi “Hari Kemarahan” yang diorganisir melalui Facebook pun
gagal diwujudkan.
10. Sudan
Pendemo bentrik dengan aparat keamanan di beberapa lokasi. Human Rights
Watch menyatakan pemerintah menggunakan kekuatan yang berlebihan selama
aksi damai pada 30 dan 31 Januari di Khartoum dan beberapa kota sebelah
utara yang menyerukan penghentian kekuasaan oleh Partai Kongres Nasional
yang berkuasa. Aksi itu juga menyerukan pentapan kenaikan harga-harga.
Dalam aksi itu, aparat menggunakan pipa, tongkat dan gas air mata untuk
menghalau pendemo. Sejumlah pendemo ditahan, termasuk 20 orang yang
hingga kini masih hilang.
11. Tunisia
Setelah beberapa pekan terjadi demonstrasi, Presiden Zine El Abidine Ben
Ali meninggalkan negaranya. Sejak itu, Italia mulai mengeluhkan
besarnya gelombang imigran dari Tunisia yang memasuki teritorinya.
12. Yaman
Bentrokan antara anti dan pro pemerintah di ibukota Yaman, Sana’a
berlangsung setidaknya selama tiga hari berturut-turut. Sebanyak 200
orang anti pemerintah berhadapan dengan 300 pro-pemerintah. Mereka
saling melempari batu dan mengacungkan pisau dan belati.
http://lawan.us/12-negara-ini-digunc...i-demonstrasi/
0 komentar :
Post a Comment