Seorang Bocah Yang Seumur Hidupnya Berada Dalam Gelembung






Anak
dalam Foto bernama David Vetter, anak ketiga dari pasangan David Joseph
Vetter dan Carol Ann Vetter. Anak kedua dari pasangan ini(kakak
perempuan David) bernama Katherine. Anak laki-laki pertama mereka(kakak
Tertua David), terlahir dengan kondisi mengalami cacat Timus, yaitu
suatu sebuah penyakit gangguan sistem kekebalan tubuh yang diakibatkan
oleh kelainan Genetik. Beberapa minggu setelah kematian kakak David,
Dokter mengatakan bahwa setiap anak lelaki yang akan lahir dari
pasangan ini, kemungkinan 50% akan terlahir dengan kondisi yang sama
dengan Kakak David. Oleh karena itu, Dokter menganjurkan untuk segera
memasukkan anak laki2 mereka yg berikutnya(David) ke dalam ruangan
isolasi steril(Gelembung) begitu dia dilahirkan. Kakak perempuan
David(Katherine) dianjurkan untuk menjadi Donor Sumsum tulang belakang,
agar bisa dilakukan Operasi Cangkok Sumsum tulang belakang.







Tapi kabar buruk, Sumsum tulang Katherine tidak cocok dengan David.











Pada
tahun 1971, David lahir kedunia, Dan hanya 10 detik setelah kelahiran,
bayi David segera dimasukkan kedalam Gelembung. Sebelumnya, di dalam
gelembung telah disiapkan berbagai keperluan David seperti Pakaian,
popok, makanan dan air.







Orang
tua David berusaha keras untuk membuat David bisa tumbuh normal
sebagaimana anak lain. Mereka memberikan pengajaran layaknya sekolah
dan memberikan televisi di dalam gelembung David. Tapi usaha seperti
apapun, tidak benar2 membuat David senang, karena bagaimanapun tak ada
yang bisa dilakukan oleh David, kecuali berada di ruang sempit
Gelembungnya.



Pada
tahun 1974, saat David berusia 3 tahun, David bisa mengunjungi rumahnya
beberapa kali dalam sepekan, tentunya atas seijin dokter dan masih
dalam gelembung. David sangat dekat dengan Kakak nya, dan dia tidur di
kamar yang sama, dengan kakaknya jika dia sedang berada di rumah. Tapi
terkadang, mereka saling bertengkar satu sama lain. Dan kadang ada
perkelahian kecil diantara mereka.



David memiliki teman sebaya, yg kadang mengunjunginya sesekali.


Saat
David berusia 4 tahun, dia mulai untuk membuat lubang pada Gelembungnya
dengan menggunakan jarum suntik yg tak sengaja tertinggal di dalam
gelembungnya. Dan saat hal itu diketahui dokter, Dokter mengatakan pada
David, bahwa tindakan itu sangat membahayakan dirinya, dan sejak saat
itu, David jadi mengetahui alasan kenapa selama ini dia tinggal di
dalam gelembung.







Di Usia 5. David benar2 menyadari perbedaan dirinya dengan orang lain. Dan dia mulai memikirkan masa depannya nanti.













Sekalipun
media masa saat itu, telah membentuk Image David sebagai anak muda yg
sehat yang tinggal dalam gelembung, akan tetapi kondisi mental david
tidak demikian. David sering marah tanpa sebab yang jelas, dan tak
mampu mengendalikan emosinya. David juga diketahui sering sekali
mengalami mimpi buruk.



Pada
tahun 1977, para peneliti NASA, membuat pakaian mirip pakaian astronot
untuk dikenakan pada David. Pakaian berharga 50.000 Dollar tersebut
memungkinkan David untuk keluar dan beraktivitas diluar Gelembungnya.
Pakaian itu terhubung dengan sebuah alat semacam tabung Oksigen, lewat
penghubung seperti selang sepanjang 2.5 mtr.




















































Setelah
beberapa tahun, kondisi David menjadi semakin tidak stabil. Harapan
untuk menemukan obat penyembuh penyakit David masih kecil, sama seperti
ketika David masih bayi. Dokter khawatir jika David menjadi remaja
nanti, dia menjadi semakin tidak terkendali.












Pemerintah
Amerika yg awalnya mendanai pengobatan dan penelitian untuk kasus
David, kini mulai berpikir untuk menghentikan aliran dana mereka karena
sudah menghabiskan waktu yang lama, tapi tak juga membuahkan hasil yang
memuaskan. Total biaya yang dikeluarkan untuk proyek ini disebut-sebut
mencapai 1.3 Juta Dollar. Di masa itu, nilainya kira2 setara dengan 10x
lipatnya di masa sekarang.



Di
tahun 1984, saat David berusia 12 tahun, atas rekomendasi dari Dokter,
dilakukan operasi cangkok sumsum tulang belakang pada David dengan
donor yang sama, dari kakak David, Katherine. Meski donornya tidak
cocok, tapi operasi tetap dilakukan.



Beberapa
bulan pasca Operasi, ada harapan yang tinggi akan keberhasilan operasi
cangkok itu. Dan para Dokter sudah memperkirakan, David sebentar lagi
akan siap untuk keluar dari Gelembungnya. Tapi, belum juga itu terjadi,
untuk pertama kali selama hidupnya, David jatuh sakit. Dia diare,
terkena Demam dan juga mimisan. Akibat keadaan itu, dokter menganjurkan
David untuk keluar dari dalam Gelembung untuk menjalani perawatan
intensif.



Ayah
David bertanya pada anaknya, apakah dia bersedia untuk dibawa keluar
gelembung, dan David pun menjawab..”Daddy, I will agree to anything to
feel better.”. Akhirnya, David keluar dari Gelembungnya untuk pertama
kalinya. Setelah keluar dari Gelembung, keadaan David tidak membaik.
Dia langsung koma. Ibu David akhirnya berhasil memegang David untuk
pertama kali, sekaligus terakhir dalam hidupnya. Hanya 15 hari setelah
David keluar dari Gelembung, David meninggal dunia pada 22 Februari
1984.







Bersyukurlah kalian yang terlahir dengan kondisi lebih baik dari David,


source: http://ujung-bumi.blogspot.com/2010/...ng-seumur.html
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Post a Comment