Priscilla Pomerantz |
Priscilla Pomerantz tidak bisa bermain di salju atau menikmati es krim
seperti anak-anak pada umumnya. Semua benda dingin yang bersentuhan
dengannya bisa menjadi pembunuh.
Gadis sembilan tahun asal New
York itu menderita kelainan langka yang dikenal sebagai Cold Urticaria.
Ini merupakan kelainan yang membuatnya tak bisa bersentuhan dengan
benda-benda dingin di bawah suhu 20 derajat Celcius.
Jika
dipaksakan, ia akan mengalami gatal-gatal tak tertahankan di sekujur
tubuh, bahkan berhenti bernapas. Ia pun tak boleh berkeringat karena
upaya menyeimbangkan suhu tubuh ini bisa membuatnya alergi.
Orangtuanya,
Collen dan Craig, mengatakan, putri mereka terdiagnosis kelainan itu
sejak usia tujuh tahun. Sejak saat itu, putrinya harus mengonsumsi
antihistamin dua kali sehari dan membawa pena EPI sepanjang waktu. Ini
untuk menghindari risiko alergi saat mendapat serangan dingin.
"Jika
dia pergi keluar saat udara dingin, makan atau minum-minuman dingin,
atau jika mandi tidak dengan suhu tertentu, dia bisa mengalami
gatal-gatal dari kepala sampai kaki, muntah dan mengalami kesulitan
bernapas," katanya sang ibu seperti dikutip dari Daily Mail.
Orangtuanya
selalu menjaga suhu hangat di sekitar putrinya. Mereka tak ingin
melihat putrinya mengalami gatal yang bisa membuat kulit bengkak selama
beberapa jam. Bahkan dalam kondisi parah, reaksi ini bisa bertahan
hingga tiga hari.
"Pernah suatu waktu kondisinya begitu parah
sehingga jika dia tidak minum obat, dia bisa mati. Ini membuat saya
selalu ketakutan saat memikirkannya.”
Mengikuti ketahanan
tubuhnya, Priscilla harus mandi dengan suhu air sekitar 30 derajat
Celcius. Sementara suhu ruangan yang paling membuatnya nyaman adalah
sekitar 30 sampai 32 derajat Celcius.
Dokter tampak kesulitan
menyembuhkannya. Mereka hanya mengatakan peluang sembuh sebesar 11
persen. "Saya berharap ada penelitian lebih lanjut atau ada dokter yang
bisa menyembuhkan. Tapi dokter tampaknya tahu sedikit tentang keadaan
tersebut, sehingga yang kami usahakan adalah mencoba untuk menjaga gadis
kecil kami tetap hangat."
0 komentar :
Post a Comment